Naskah Drama Cerita Rakyat Tangkuban perahu versi 2

 Judul: Legenda Tangkuban Perahu


Pengenalan:

Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi di Jawa Barat yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, dibalik keindahan itu terdapat sebuah legenda yang sangat terkenal di masyarakat Jawa Barat. Legenda ini bercerita tentang seorang putri cantik yang jatuh cinta pada seorang rakyat jelata dan berakhir tragis. Berikut naskah drama Tangkuban Perahu.


Pemeran:

1. Sang Putri

2. Sang Rakyat Jelata

3. Sang Raja

4. Dewi Gunung

5. Penduduk desa

6. Pendeta

7. Penjaga pintu gerbang


Akt 1

(Setting: Istana Kerajaan)


Pendeta: (dalam hati) Ada sesuatu yang mengganjal di hatiku tentang Sang Putri yang sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Apa yang ada dalam pikirannya?


Sang Putri: (dalam hati) Saya sangat mencintai seorang rakyat jelata, tetapi saya tahu bahwa saya tidak bisa menikahinya. Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini?


Sang Rakyat Jelata: (masuk ke dalam istana) Wahai Putriku, apakah kamu baik-baik saja?


Sang Putri: (tersenyum) Aku baik-baik saja. Kamu sangat istimewa bagiku.


Sang Rakyat Jelata: Apa yang terjadi, Putriku?


Sang Putri: (berbisik) Aku sangat mencintaimu, tetapi aku tahu bahwa kita tidak bisa bersama.


Sang Rakyat Jelata: (tersenyum) Aku akan menunggumu sampai akhir hayatku, Putriku.


Sang Putri: (tersenyum) Aku sangat berterima kasih atas cintamu.


(Para pemeran keluar dari panggung)


Akt 2

(Setting: Di depan pintu gerbang gunung)


Penjaga Pintu Gerbang: Siapa yang ingin masuk ke gunung ini?


Sang Rakyat Jelata: Saya ingin masuk ke gunung ini untuk mengunjungi Putriku.


Penjaga Pintu Gerbang: (menolak) Maaf, tetapi tidak ada orang yang boleh masuk ke dalam gunung ini kecuali dengan izin Dewi Gunung.


Sang Rakyat Jelata: (berusaha meyakinkan) Tolonglah, saya sangat ingin bertemu dengan Putriku.


Dewi Gunung: (datang) Apa yang kamu inginkan?


Sang Rakyat Jelata: (tunduk) Saya ingin masuk ke dalam gunung ini untuk mengunjungi Putriku.


Dewi Gunung: (tersenyum) Aku akan memberikan izinmu untuk masuk, tetapi kamu harus berjanji untuk tidak merusak keindahan alam di dalam gunung ini.


Sang Rakyat Jelata: (berseru) Saya berjanji.


(Para pemeran keluar dari panggung)


Akt 3

(Setting: Di dalam gunung)


Sang Rakyat Jelata: (berteriak) Putriku


Sang Putri: (datang) Wahai kekasihku, apa yang kamu lakukan di sini?


Sang Rakyat Jelata: Aku ingin bertemu denganmu, Putriku.


Sang Putri: (berbisik) Tetapi kamu tidak boleh di sini, ini tempat yang berbahaya.


Sang Rakyat Jelata: (berusaha meyakinkan) Aku tidak takut, asalkan aku bisa bersamamu.


Sang Putri: (tersenyum) Baiklah, tetapi kita harus berhati-hati.


(Para pemeran keluar dari panggung)


Akt 4

(Setting: Di dekat kawah gunung)


Sang Rakyat Jelata: (mencoba memegang tangannya) Aku sangat mencintaimu, Putriku.


Sang Putri: (menarik tangannya) Tidak boleh, kita harus berhati-hati.


Sang Rakyat Jelata: (tiba-tiba tergelincir) Ahhhh!


Sang Putri: (berseru) Wahai, kekasihku!


Dewi Gunung: (datang) Kamu telah melanggar janjimu untuk tidak merusak keindahan alam di dalam gunung ini.


Sang Putri: (memohon) Tolonglah, jangan cedera kekasihku.


Dewi Gunung: (menyindir) Kamu harus menanggung akibat dari perbuatannya.


(Para pemeran keluar dari panggung)


Akt 5

(Setting: Di istana)


Sang Raja: (marah) Kalian berdua telah melanggar hukum dan menodai nama baik kerajaan ini.


Sang Putri: (berusaha membela) Kami sangat mencintai satu sama lain.


Sang Rakyat Jelata: (menyesal) Aku menyesal telah melanggar aturan.


Sang Raja: (bersikeras) Kamu harus menanggung konsekuensi atas perbuatannya.


Sang Putri: (putus asa) Tolonglah, jangan pisahkan kami.


Pendeta: (berusaha menenangkan) Jangan berputus asa, kita harus mencari solusinya.


(Para pemeran keluar dari panggung)


Akt 6

(Setting: Di depan gunung)


Pendeta: (memohon) Tolonglah, Dewi Gunung, jangan pisahkan cinta mereka.


Dewi Gunung: (berpikir) Baiklah, aku akan memberikan mereka kesempatan untuk bersama-sama, tetapi mereka harus tinggal di tempat yang berbeda.


Sang Putri: (bersyukur) Terima kasih, Dewi Gunung.


Sang Rakyat Jelata: (tersenyum) Terima kasih atas kesempatan ini.


(Para pemeran keluar dari panggung)


Epilog:

Sang Putri dan Sang Rakyat Jelata akhirnya bisa bersama-sama, tetapi mereka harus tinggal di tempat yang berbeda. Namun, cinta mereka tetap bertahan dan menjadi legenda yang terkenal di masyarakat Jawa Barat. Dan hingga kini, Tangkuban Perahu masih menjadi destinasi wisata yang populer dengan keindahan alamnya yang menakjubkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah drama humor cerita rakyat berjudul "Jaka Tarub an"

Naskah Drama Humor Sangkuriang (Tangkuban Perahu)

MALIN KUNDANG