MALIN KUNDANG


Cerita Rakyat Sumatera Barat

Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang.
Ayah malin      :”ayah ingin mengubah nasib kita jadi ayah ingin pergi keluar kampong untuk cari kerja”
Ibu malin         :”tidak ayah. Ibu tidak mau jauh dari ayah”
Ayah               :”kenapa..?”
Ibu                   :”karena ibu cintaaaaa banget same ayah”
Ayah               :”aah bohong, kalo ibu cinta dengan ayah kenapa ibu seingkuh”
Ibu                   :”itu karena ayah miskin kalo selingkuhan ibu, udah ganteng, kaya lagi… :p”
Ayah               :”huh, justru karna itu ayah ingin pergi dan menjadi kaya raya seperti yang ibu ingin”
Ibu                   :”ya udah pergi sana(nada mengusir)”
Malin               :”ayaaaahh…”(menangis sambil menarik ingus).

Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak
yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari.
Malin               :”sudah 3 kali lebaran dan 3 kali bulan ramadhan kenapa ayah tak pulang-pulang..?”
Ibu                   :”mungkin dia kawin lagi”
Malin               ;”hus, ibu ini sinis banget si sama ayah. Dia tu suami ibu juga”
Ibu                   :”oo iya yah…heheh”
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang
dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang
kaya raya.
Malin               :”ibu, malin pergi dulu yah, ibu jaga diri baik-baik jangan lupa mandi dan sikat gigi, kalo’ ibu mau kawin lagi jgn lupa kirim kabar yah lewat Facebook jak yah.
Ibu                   :”oke deh nak…good bye see you”
Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal
dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.

Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah
kapal yang sudah berpengalaman.
Malin               :”what is it, Bro..?”(menunjuk ke lantai)
Jimmy              :”iki lantai..”
Malin               :”kalau yang ini..?”(menunjuk kursi)
Jimmy              :”Ini Kursiiii(teriaknya).eh malin..ini apa ..?(menunjuk dengkul malin)
Malin               :”ini dengkul mas Jimmy” (dgn yakin)
Jimmy              :”Bukan … itu otak mu Bahlol”
Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman
Temannya termasuk mas jimmy yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam
hal perkapalan.

Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba
kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut Jack Sparrow.
Jack Sparrow   :”I am Jack Sparrow”(puter musiknya teng deng de deng) Rampas semua harta mereka terus bunuh mereka dan jiwanya di berikan kepada Flying Dutchman.
Kok  ceritanya jadi kayak the piretes ni..?lanjut ajja deh
. Malin Kundang sangat
beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin
segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya
terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke
desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut.
Sa odah           :“ wah siapa tui..? ayo kita tolong dia “(melihat malin terkuntai-kuntai).
Markonah        :”tidak… aku gak kenal dia..jadi untuk apa aku menolong dia..?”
Sa odah           ;”untuk dapat pahala dari tuhan”
Markonah        :”pahala untuk apa..?”
Sa odah           :”untuk masuk surga”
Markonah        :”surg..”belum selesai markonah bicara sa odah sudah berlari menuju malin dan berkata
Sa odah           :”pria itu tampan” menghampiri malin dan membawa malin kerumahnya untuk istirahat dan makan.
Sa odah           :”apa yang terjadi pada mu..?”
Malin               :”kapal saya di bajak dan saya terdampar disini.
 Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya
dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki
banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi
kaya raya,
 Malin Kundang:” kamu tau nggak hal yang terindah dalam hidup ini?”
Sa odah           :”bisa membahagiakan org tua,iyakan?”
Malin               :”memang benar tetapi bagi aku hal yang terindah dalam hidup ini adalah bisa menikah dengan mu”
Sa odah           :”oo so sweet”
Malin               :”jadi mau kah kau menikah dgn ku..?”
Sa odah           :” yaa aku mau…”
Kalian ingat dengan markonah..?ya kalo masi ingat baguslah ,mendengar malin kundang and sa
odah mau menikah markonah bunuh diri.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang
besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang
yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan.
Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang
berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya
melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati
adalah Malin Kundang.
Ibu malin         : "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa
mengirimkan kabar?", (memeluk Malin Kundang). Tetapi Kundang segera
melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
Malin Kundang :"Wanita tak tahu diri,sembarangan saja mengaku sebagai ibuku".
 Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua,kurapan,banyak kudis dan baju compang-camping.
Sa odah(istri mlin:"Wanita itu ibumu?",
Malin               :. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku",
. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu
Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena
kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh
Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama
kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin
Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya
berbentuk menjadi sebuah batu karang.

Komentar

  1. cahya lintang maharani20 Oktober 2015 pukul 03.22

    Menarik sih tapi kita tidak seperti malin kundang. karena dia durhaka

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah drama humor cerita rakyat berjudul "Jaka Tarub an"

Naskah Drama Humor Sangkuriang (Tangkuban Perahu)