Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Naskah Drama Roro Jonggrang cerita rakyat

 Judul Drama: Roro Jonggrang Tokoh: 1. Prabu Baka (raja dari Kerajaan Prambanan) 2. 2. Roro Jonggrang (putri dari raja Baka) 3. 3. Bandung Bondowoso (pengembara yang jatuh cinta dengan Roro Jonggrang) 4. 4. Penduduk Kerajaan Prambanan Latar Waktu: Kerajaan Prambanan, zaman dahulu kala Latar Tempat: 1. Istana Prabu Baka 2. 2. Candi Prambanan Sinopsis: Prabu Baka, raja dari Kerajaan Prambanan, mengundang Bandung Bondowoso untuk membantunya membangun Candi Prambanan yang indah dan megah. Namun, Bandung Bondowoso jatuh cinta pada putri raja, Roro Jonggrang, dan meminta izin untuk menikahinya. Roro Jonggrang menolak karena tidak mencintai Bondowoso dan lebih memilih hidup sendiri. Bandung Bondowoso merasa sangat kecewa dan marah, kemudian memberikan ultimatum kepada Roro Jonggrang bahwa ia akan membangun candi dalam semalam jika Roro Jonggrang setuju menikahinya. Roro Jonggrang pun mengajukan syarat, bahwa Bondowoso harus membangun seribu candi dalam semalam dan mencantumkan namanya dalam s

Naskah Drama Cerita Rakyat Tangkuban perahu versi 2

 Judul: Legenda Tangkuban Perahu Pengenalan: Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi di Jawa Barat yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, dibalik keindahan itu terdapat sebuah legenda yang sangat terkenal di masyarakat Jawa Barat. Legenda ini bercerita tentang seorang putri cantik yang jatuh cinta pada seorang rakyat jelata dan berakhir tragis. Berikut naskah drama Tangkuban Perahu. Pemeran: 1. Sang Putri 2. Sang Rakyat Jelata 3. Sang Raja 4. Dewi Gunung 5. Penduduk desa 6. Pendeta 7. Penjaga pintu gerbang Akt 1 (Setting: Istana Kerajaan) Pendeta: (dalam hati) Ada sesuatu yang mengganjal di hatiku tentang Sang Putri yang sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Apa yang ada dalam pikirannya? Sang Putri: (dalam hati) Saya sangat mencintai seorang rakyat jelata, tetapi saya tahu bahwa saya tidak bisa menikahinya. Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini? Sang Rakyat Jelata: (masuk ke dalam istana) Wahai Putriku, apakah kamu baik-baik saja? Sang Putri: (tersenyum) Ak